Home » , » AIDs Adalah

AIDs Adalah

aids, lambang aids, logo aids, pita merah aids
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome. Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan v, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Gambaran Klinis | Gejala AIDs
  • Kategori klinis A meliputi infeksi HIV tanpa gejala (asimtomatik), limfa denopati generalisata yang menetap dan infeksi akut  primer dengan penyakit penyerta.
  •  Kategori klinis B terdiri atas kondisi dengan gejala pada remaja/dewasa terinfeksi HIV yang tidak termasuk dalam  kategori C dan memenuhi paling kurang satu dari beberapa kriteria berikut:
  1.  Keadaan yang dihubungkan dengan adanya infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan yang diperantarakan sel (Cell mediated immunity)atau
  2. Kondisi yang dianggap oleh dokter telah memerlukan penanganan klinis atau membutuhkan penatalaksanaan akibat komplikasi infeksi HIVdengan contoh: Angiomatosis basilari; Kandidiasis orofaringeal; Kandidiasis vulvovaginal;Displasia leher rahim; Demam 38,5 derajat Celcius atau diare lebih dari 1 bulan; Oral Hairy leukoplakia; Herpes zoster; Purpura idiopatik trombositopenik; Listeriosis; Penyakit radang panggul; Neuropati perifer
  • Kategori klinis C meliputi gejala yang ditemukan pada pasien AIDs misalnya: Kandisiasis bronki, trakea dan paru; Kandidiasis esofagus; Kanker leher rahim invasif; Coccidiodomycosi menyebar atau di paru; Kriptokokosis di luar paru; Retinistis virus sitomegalo; Ensefalopati yang berhubungan dengan HIV; Herpes simpleks atau ulkus kronik lebih dari sebulan lamanya; Bronkitis, esofagitis atau pneumonia; Histoplasmosis menyebar atau di luar paru; Isosporiasis instestinal kronik lebih dari sebulan lamanya; Sarkoma kaposi; Limfoma burkit (atau istilah lain menunjukkan lesi yang mirip); Limfoma imuno blastik, L.primer di otak; Micobacterium Avium Complex atau M.lansii tersebar di luar paru; M.tuberculosis dimana saja (paru atau luar paru); Pneumonia  Pneumocystis carinii; Leukoensefalopati multifokal progresif; Septikemia salmonella yang berulang; Taksoplasmosis di otak.
Diagnosis AIDs

Ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksan darah. Pada pemeriksaan darah dapat dilakukan tes langsung terhadap virus HIV atau secara tidak langsung dengan menentukan anti bodi, yang telah dan lebih mudah dilaksanakan. Saat ini banyak jenis tes yang mempunyai sensitifitas dan spesifitas tinggi yang tersedia. Pengobatan/Penatalaksanaan Saat ini ada tiga golongan ARV yang tersedia di Indonesia:

• Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NsRTI): obat ini dikenal sebagai analog nukleosida yang menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA. Proses ini diperlukan agar virus dapat bereplikasi. Obat dalam golongan ini termasuk zidovudine (ZDV atau AZT), lamivudine (3TC), didanosine (ddI) zalcitabine (ddC), stavudine (d4T) dan abacavir (ABC).

• Non-Nucleside Reserve Trancriptase Inhibitor (NNsRTI): obat ini berbeda dengan NRTI walaupun juga menghambat proses perubahan RNA menjadi DNA. Obat dalamgolongan ini termasuk nevirapine (NVP), efavirenz (EFV), dan delavirdine (DLV).

• Protease Inhibitor (PI): Obat ini bekerja menghambat enzim protease yang memotong rantai panjang asam animo menjadi protein yang lebih kecil. Obat dalam golonganini termasuk indinavir (IDV), nelfinavir (NFV), saquinavir (SQV), ritonavir (RTV), amprenavir (APV), dan lopinavir/ritonavir (LPV/r).
 Sumber: Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesdepkes 2007
Advertisement


Thanks for reading AIDs Adalah

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar