Home » » Obesitas Pada Remaja

Obesitas Pada Remaja

broadcastnow.co.uk
Obesitas telah menjadi pandemi, bisa menyerang siapapun, tak peduli tua ataupun muda. Padahal obesitas dapat memicu penyakit lain yang berbahaya dan mematikan seperti penyakit kardiovaskular.

Masalahnya, belakangan obesitas semakin banyak menyerang generasi muda, terutama remaja. Bahkan sebuah studi baru menemukan remaja laki-laki yang mengalami obesitas berisiko lebih tinggi terkena diabetes dan penyakit jantung ketimbang remaja laki-laki sebayanya yang tak mengalami obesitas.

Selain itu, remaja laki-laki yang mengalami obesitas dilaporkan memiliki kadar testosteron 40-50 persen lebih rendah daripada remaja laki-laki yang indeks massa tubuhnya normal.

Temuan ini senada dengan studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 dan obesitas mengakibatkan tingkat hypogonadisme (rendahnya kadar hormon testosteron) pada pria tua mencapai 25-33 persen.

Tapi studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Endocrinology ini memaparkan bahwa tingkat hypogonadisme pada pria berusia 18-35 tahun yang mengidap diabetes tipe 2 justru lebih tinggi yaitu lebih dari 50 persen.

Untuk memperoleh kesimpulan itu, peneliti membandingkan kadar testosterone pada 25 pria yang mengalami obesitas dan 25 pria dengan berat badan normal berusia 14-20 tahun. Peneliti mengambil sampel darah ke-50 orang ini di pagi hari.

Hasilnya, rata-rata kadar testosterone pada pria obesitas 50 persen lebih rendah ketimbang partisipan lainnya.

"Padahal hal ini menunjukkan adanya sejumlah masalah pada orang-orang yang mengalami obesitas," ungkap Dr. Paresh Dandona, kepala Division of Endocrinology, Diabetes and Metabolism di Sekolah Kedokteran University of Buffalo dan ketua tim peneliti.

Menurut Dandona, obesitas dapat menyebabkan munculnya diabetes dan penyakit jantung. Lagipula testosterone yang rendah dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses kematangan seksual pada pria.

"Kondisi ini mengkhawatirkan karena para pria muda ini bisa-bisa tak memiliki performa seksual yang memadai, termasuk dalam hal kesuburan," tandas Dandona seperti dilansir dari CNN, Senin (15/10/2012).

Bagi para orangtua, langkah terpenting yang harus dilakukan adalah proaktif melawan obesitas yang mengancam anak-anak mereka, terutama yang beranjak remaja.

"Karena obesitas adalah 'paspor' bagi berbagai penyakit dalam jangka panjang seperti diabetes, penyakit jantung hingga gangguan kematangan seksual," pungkas Dandona.
Sumber: Health.detik.com
Advertisement


Thanks for reading Obesitas Pada Remaja

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar