Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah kelahiran bayi, atau 1 -2 jam post partum tanpa perdarahan yang berlebihan jika home birth Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan dan infeksi. Panjang rata-rata waktu untuk kelahiran plasenta normal dalam homebirth saat menyusui bayi yang baru lahir pada persalinan berkisar dari 15 menit hingga 45 menit.
Mendorong atau memicu lahirnya plasenta bisa dengan atur posisi jongkok, pengosongan kandung kemih, berjalan, tetap dalam posisi tegak, dll. Dan Cara mudah untuk mendorong plasenta untuk memisahkan diri dengan rahim adalah dengan mencium dan menyusui bayi Anda, karena stimulasi puting melepaskan hormon hormon oksitosin yang akan membantu rahim Anda berkontraksi. MEMBANTU dengan pemberian Homeophatic.
Beberapa obat homeopati ini dapat membantu kontraksi rahim dan melepaskan plasenta dari rahim.
Obat khusus yang diberikan setiap 5 menit hingga 10 dosis: Pulsatilla 30C perdarahan Intermiten, retensi urin, perut bagian bawah panas, merah, sakit, dan menyakitkan untuk disentuh. Namun jika Meskipun semua upayaalami sudah dilakukan dan plasenta tetap belum dapat dilahirkan maka ada kemungkinan terjadi perlengketan pada plasenta dan harus di lakukan manual plasenta.
Nah jenis-jenis perlengketan plasenta ada beberapa macam dan tingkatan. Berikut ini jenis dan macamnya:
Plasenta adhesiva, Adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
Plasenta akreta, Adalah implantasi jonjot korion plasetita hingga memasuki sebagian lapisan miornetrium.
Plasenta inkreta, Adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / memasuki miornetnum.
Plasenta perkreta, Adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
Plaserita inkarserata, Adalah tertahannya plasenta di dalam kavum utrri disebabkan oleh kontriksi osteuni uteri.
Kejadian retensio plasenta berkaitan dengan :
Grandemultipara (anak lebih dari 5) dengan implantasi plasenta dalam bentuk plasenta adhesive. plasenta akreta. Plasenta inkreta dan plasenta perkreta.
kontraksi otot rahim yang tidak bagus dan menimbulkan perdarahan.
Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan :
Darah penderita terlalu banyak hilang.
Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi.
Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.
Plasenta manual dengan segera dilakukan :
Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.
Terjadi perdarahan postpartum melebihi 400 cc
Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.
Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam.
plasenta manual dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan di atas 400 cc dan teriadi retensio plasenta (setelah menunggu ½ jam). Seandainya masih terdapat kesempatan penderita retensio plasenta dapat dikirim ke puskesmas atau rumah sakit sehingga mendapat pertolongan yang adekuat. Atau dilakukan manual plasenta sendiri dengan cara dan pedoman yang akan bi bahas di bawah ini.
Manual plasenta adalah upaya melepaskan plasenta dengan cara manual yaitu dengan memasukkan tangan dan “menyisiri” serta melepaskan plasenta yang lengket di dinding rahim dengan cara manual. Prosedur ini relatif sederhana. Bidan harus mengenakan sarung tangan steril hingga ke siku-, antiseptik di tuangkan atas tangan bersarung dan memasukkan tangannya melalui vagina dan masuk ke ostium uteri. Sedangkan tangan yang lain fundus untuk menjaga rahim.
Advertisement
0 komentar:
Posting Komentar