GAGAL JANTUNG (DEKOMPENSASIO KORDIS)
(Sumber: Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007)
Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang timbul karena menurunnya daya pompa jantung. Sebabnya macam-macam antara lain anemia, hipertensi, tirotoksikosis, penyakit jantung koroner atau kelainan katup jantung.
Penyebab Gagal jantung
- anemia
- hipertensi
- titotoksikemia
- penyakit jantung kronik
- kelainan katup jantung
Gambaran Klinis Gagal jantung
- Gejala gagal jantung dapat berupa tanda gagal jantung kiri atau kanan yang dapat muncul bertahap tetapi dapat pula mendadak dengan tanda udem paru akut.
- Gagal jantung kiri ditandai dengan sesak napas setelah suatu kerja fisik, batuk, atau paroxysmal nocturnal dyspnea.
- Mungkin tampak pulsasi karotis yang melemah, dan terdengar bunyi jantung III dan i.v.
- Tanda penting gagal jantung kanan adalah udem di pergelangan kaki yang bersifat pitting dan pembesaran hati.
- Penderita biasanya merasa lemah dan mungkin mengeluh nyeri di perempat kanan atas perut. Pada tahap lanjut dapat terjadi asites.
- Gagal jantung akut biasanya suatu gagal jantung kiri dengan tanda udem paru akut: sesak napas berat dan napas cepat, batuk saat berbaring, dan sianosis.
Diagnosis Gagal jantung
Sesak nafas, takikardia dan ”irama gallop”, tanda-tanda bendungan paru-paru.
Penatalaksanaan Gagal jantung
- Penderita gagal jantung perlu istirahat sesuai dengan berat penyakit. Pada gejala berat, berbaring setengah duduk paling baik. Selanjutnya aktivitas fisik disesuaikan dengan kemampuan jantung.
- Penderita harus membatasi asupan garam.
- Diuretik furosemid tablet 40 mg 1 – 2 x sehari bermanfaat sebagai obat tunggal untuk gagal jantung yang tanda bendungannya menonjol. Diuretik ini dapat diberikan tanpa digitalis bila tak ada takikardia.
- Bila diuretik digunakan bersama digitalis perlu diberikan KCI 500 mg 1 – 3 x sehari secara oral, dengan monitoring kadar Na + dan K+ plasma.
- Pada gagal jantung yang lebih berat mungkin diperlukan digitalis. Digitalisasi sebaiknya dilakukan secara lambat dengan digoksin 0,25 mg/hari.
- Bila mungkin berikan oksigen.
- Penderita yang menunjukkan keluhan dalam keadaan istirahat atau yang disertai gejala udem paru perlu dirujuk ke rumah sakit, sebelumnya diberi dulu furosemid, KCI dan digoksin.
Advertisement
0 komentar:
Posting Komentar